Sunday 29 November 2015

Cerita Lama tentang Tugas Guru


Salah satu tugas berat guru, terutama akhir-akhir ini dirasa semakin berat, adalah mengajarkan moral. Berbagai kemajuan di bidang teknologi informasi memang sangat membantu guru untuk mengajarkan ilmu pengetahuan atau keterampilan tertentu. Namun dari aspek moral, kecepatan informasi yang sulit diberi batas-batas membuat guru seolah kalah saing. Berbagai nilai hidup sangat mudah memasuki pribadi siswa, sementara nilai-nilai dari guru terasa sangat lambat untuk dicerna.

Sesungguhnya tugas berat guru mengajarkan nilai-nilai moral kepada para siswanya adalah cerita lama yang selalu berulang di sepanjang sejarah kebudayaan manusia. Nasehat dan teladan guru adalah kuno seperti layaknya tetes hujan dan angin. Tidak pernah berubah. 

Ada cerita bijak mengenai bagaimana ternyata tetes air yang kecil dan lemah ternyata mampu mengalahkan batu padas yang tingkat kekerasannya jauh dibandingkan dengan zat lain, apalagi hanya tetes air. Tetes demi tetes air yang ternyata mampu melubangi padas adalah hasil dari kesabaran melalui waktu dan rutinitas yang seolah tanpa arti. Seperti itulah kiranya tugas guru.

Padas yang keras melambangkan kekuatan zaman yang semakin membuat kita takut akan keberhasilan pendidikan menumbuhkan nilai-nilai kebaikan di hati generasi muda. Namun tanggung jawab sebagai guru membuat kita tidak memiliki pilihan lain. Rutinitas dan kesabaran untuk memberi nasehat dan teladan kepada siswa adalah resep purba yang harus tetap diteteskan di atas kerasnya kedirian mereka. 

Hal lain yang juga penting untuk kita ingat sebagai guru adalah proses pembelajaran pada intinya adalah bimbingan dan arahan dengan berbagai cara. Namun inti dari belajar adalah kesadaran dan keaktifan siswa. Jika para guru memberi mereka tanggung jawab, seiring dengan usia, untuk mengembangkan diri sesuai dengan tantangan zaman, bisa jadi mereka dapat lebih menyerap nilai yang guru ajarkan. Tut wuri handayani

No comments:

Post a Comment

Rekomendasi